Berita Terkini

  • All Posts
  • Event
  • Postingan
  • Rekomendasi

08/10/2025/

🌊 Camping Seru di Pesisir Jogja: Luas, Teduh, dan Nyaman di Pantai Goa Cemara Kalau kamu sedang mencari tempat camping...

06/10/2025/

Tugas Analisis Destinasi TUGAS INDIVIDUANALISIS DESA WISATA Nama Peserta Pelatihan: Hikmad Tyar Gunawan 1. Identitas Destinasi Wisata Nama Destinasi: Desa...

Kunjungan Kelas Pengembangan Website Smart Tourism BPVP Surakarta satpel Bantul

Kunjungan Siswa Web Development SmartTourism BPVP Surakarta di Batik Giriloyo Wukirsari Imogiri Bantul

Pada tanggal 9 Oktober 2025, siswa-siswi kelas Web Development BPVP Surakarta Satpel Bantul melakukan kunjungan edukatif ke Sentra Batik Giriloyo, yang terletak di kawasan Imogiri, Kabupaten Bantul.

Kunjungan ini bertujuan untuk belajar langsung tentang pengelolaan wisata berbasis budaya dan pemasaran digital melalui pengalaman lapangan bersama para narasumber yang kompeten di bidangnya.

Pembuka dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul. Narasumber pertama adalah Bapak Ipung dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul. Beliau menjelaskan pentingnya konsep 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas) dalam pengembangan destinasi wisata. Menurutnya, keberhasilan wisata budaya seperti Batik Giriloyo terletak pada kemampuan desa dalam menjaga nilai tradisi sekaligus membuka diri terhadap inovasi.

“Atraksi di sini bukan sekadar melihat kain batik, tapi mengalami prosesnya secara langsung — dari mencanting, pewarnaan, hingga filosofi yang melekat pada setiap motif,” ujar Pak Ipung. 

Beliau menambahkan, Dinas Pariwisata terus mendorong desa-desa wisata di Bantul, termasuk Giriloyo, agar memperkuat pemasaran digital melalui media sosial dan website. Dengan adanya pelatihan Smart Tourism Website Development, diharapkan generasi muda dapat ikut berkontribusi dalam mempromosikan potensi lokal secara kreatif.

“Kolaborasi antara dinas, pengelola desa wisata, dan pelajar menjadi kunci utama. Kita ingin wisata berbasis budaya seperti ini tetap berkelanjutan, tidak hanya dari sisi ekonomi, tapi juga dari sisi edukasi dan pelestarian nilai,” jelasnya.

Narasumber kedua adalah Bapak Jazir, salah satu tokoh penggerak Batik Giriloyo.
Beliau menuturkan bahwa batik di Giriloyo bukan sekadar produk kerajinan, melainkan jalan laku budaya dan spiritual. Nama “Nawakamal” yang digunakan oleh kelompok batik setempat berasal dari pembalikan kata “Kawan Lama”, melambangkan persaudaraan dan perjalanan panjang antarperajin batik yang sudah turun-temurun. “Kami percaya setiap batik membawa nilai ketulusan. Kalau hati tergesa, hasilnya pun ikut tergesa. Membatik itu harus dari hati,” ungkap Pak Jazir dengan tenang. Ia juga memperkenalkan istilah “Wayang Tutok”, yang berarti wayang mulut simbol komunikasi antara hati, niat, dan karya. Dalam tradisi batik Giriloyo, nilai spiritual dan kesabaran menjadi fondasi utama yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Selain melestarikan batik tulis klasik, masyarakat Giriloyo juga membuka wisata edukasi membatik, yang memungkinkan pengunjung — baik wisatawan umum maupun pelajar untuk belajar mencanting dan memahami filosofi di balik setiap motif batik.
Atraksi wisata lainnya meliputi showroom batik, proses pewarnaan alami, dan demonstrasi membatik langsung oleh perajin senior.

Secara fisik, kawasan Batik Giriloyo telah memiliki infrastruktur pendukung wisata yang baik. Akses jalan sudah berpaving block, dengan lahan parkir luas yang mampu menampung bus berukuran medium. Tersedia pula pendopo utama, aula indoor, mushola, toilet umum, dan showroom sebagai pusat kegiatan wisata dan edukasi. Dari Yogyakarta International Airport (YIA), jarak tempuh menuju Giriloyo sekitar satu jam perjalanan dengan akses jalan yang sudah layak bagi kendaraan wisata.“Dari sisi aksesibilitas, jalan menuju Giriloyo sudah baik, bisa dilalui bus medium, dan jaraknya hanya sekitar satu jam dari Yogyakarta International Airport. Amenitas juga terus kami kembangkan agar wisatawan merasa nyaman.”

Selain dikenal dengan batiknya, masyarakat Giriloyo juga rutin mengadakan kirab budaya dan merti dusun bentuk rasa syukur kepada Tuhan sekaligus ajang mempererat kebersamaan warga. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari atraksi budaya tahunan yang memperkaya pengalaman wisatawan dan menunjukkan kearifan lokal masyarakat Imogiri.

Kunjungan siswa BPVP Surakarta Satpel Bantul ini menjadi contoh nyata sinergi antara pendidikan vokasi dan pengembangan wisata budaya.
Melalui interaksi langsung dengan para pelaku budaya seperti Pak Ipung dan Pak Jazir, para siswa mendapatkan pemahaman mendalam mengenai bagaimana teknologi dan pemasaran digital dapat berpadu dengan tradisi lokal untuk membangun daya saing pariwisata yang berkelanjutan.

Dengan semangat kolaborasi ini, diharapkan generasi muda mampu menjaga warisan luhur batik Giriloyo sambil membawa sentuhan modern dalam promosinya — menjadikan Giriloyo bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga pusat pembelajaran tentang ketulusan, kreativitas, dan pelestarian budaya.

Track Record Batik Giriloyo Imogiri

Fasilitas

Akses parkir luas

Atraksi

Penulis : Hikmad Tyar Gunawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Jogja Events

Patihan, Gadingsari, Sanden, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta © 2025 wp.jogjaevent.com